Di Balik Dongeng Kopi Papua New Guinea

Papua new guinea highlands coffee - Masyarakat Koperasi Petani Korofeigu terletak di lembah Bena Bena di Dataran Tinggi Timur antara Goroka di barat dan Henganofi di timur. Coop terdiri dari 97 anggota (beberapa di antaranya terlihat di atas erat pembibitan), dengan total area penanaman 112 hektar.

Daerah budidaya pegunungan yang lembab mempunyai tanah liat dan banyak sekali pohon rindang asli. Produksi tahunan sekitar 1,6 kontainer.

Peaberry Papua Nugini ini berasal dari Perkebunan Kigabah, yang terletak di Banz di Provinsi Dataran Tinggi Barat. Tumbuh di ketinggian 1520 meter di atas permukaan bahari di tanah vulkanik yang kaya nutrisi. Pada ketinggian ini, kopi bisa matang perlahan, yang pada gilirannya membuat biji yang padat dan profil rasa yang kompleks.

Kigabah Estate pada awalnya didirikan pada 1960-an oleh petani Australia yang merupakan kepingan dari aktivitas pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah Australia. Pada 1980-an, Papua Nugini telah mencapai kemerdekaan dan telah merebut kembali tanah yang diambil dari petani dan suku setempat. 

Perkebunan Kigabah tetap sebagai salah satu dari beberapa bidang tanah yang masih dimiliki oleh investor asing. Selain memproduksi kopi terbaik di wilayah ini, Perkebunan Kigabah terus membantu mempekerjakan masyarakat lokal dan mendukung sekolah dan sentra kesehatan setempat.

Sejarah Kopi Papua new guinea highlands coffee
Pada awal 1945, saat perang di New Guinea mereda, empat plot desa di kawasan Korofeigu diidentifikasi oleh manajemen penanaman kopi oleh desa-desa. Tiga belas cendekia balig cukup akal desa dari Korofeigu dan kawasan sekitarnya lainnya dipilih untuk dikirim ke tempat yang gres dibuat.


Sekolah untuk pembinaan dalam produksi kopi. Selama 12 bulan ke depan, pejabat pemerintah bergerak di sekitar Dataran Tinggi Bagian Timur menentukan plot desa dan mendorong mereka untuk menanam bibit ini sambil terus melatih para perjaka di kawasan ini. 

Reaksi awal penduduk pribumi yaitu ketidakpedulian; di lembah berlimpah yang sanggup menghasilkan begitu banyak, diperkirakan bahwa panen yang akan memakan waktu 3 tahun untuk panen kembali yaitu buang-buang waktu. Meskipun beberapa plot diabaikan, tidak ada yang dihapus, yang memungkinkan awal budidaya kopi di kawasan ini.

Dari penanaman kecil ini di dan sekitar Korofeigu, kopi akan menjadi komoditas paling penting dalam pengembangan Dataran Tinggi Papua. Saat ini merupakan tanaman pertanian paling penting di Papua Nugini, secara eksklusif atau tidak eksklusif menyediakan sumber pendapatan utama bagi sepertiga populasi negara tersebut.

Pemasok kami, Ekspor Kopi Dataran Tinggi Papua, telah mempunyai kekerabatan bisnis dengan petani di kawasan Korofeigu semenjak awal pada tahun 1992, tetapi anggota perusahaan telah memperdagangkan kopi di kawasan tersebut semenjak tahun 1960-an. 

Baru-baru ini, NGHCE bersama dengan Lyndon Sabumei (petani kopi generasi ketiga) telah memulai aktivitas untuk membantu petani dalam memperoleh Sertifikasi Organik mereka. Kopi ini yaitu produk dari inisiatif ini, yang juga menyediakan penyuluhan ihwal HIV / AIDS, manajemen keuangan, kesetaraan gender, peternakan kopi dan standar & mekanisme sertifikasi.

0 Response to "Di Balik Dongeng Kopi Papua New Guinea"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel