Kopi Robusta

Kopi Robusta yakni kopi dengan nama ilmiah Cofea Canephora, minuman yang di ekstrak dari biji kopi robusta cenderung lebih pahit di bandingkan dengan kopi arabika. Perbedaan kopi robusta dan arabika tampaknya tidak ada perbedaanya bagi pemula namun bagi pecinta kopi perbedaan itu sangat nampak sekali.

Jenis dan karakteristik kopi robusta sebaiknya anda tahu, alasannya yakni ini bukan hanya soal nama namun soal rasa akan mempengaruhi. Jika anda telah mengenali jenis dan karekteristik robusta pastinya anda telah mengetahui rasa, dan anda akan dapat membedakan arabika dan robusta lezat mana.

Biji kopi Robusta dipakai untuk sebagian besar kopi instan, dan mengandung sekitar dua kali lebih banyak kafein menyerupai biji Arabica. Banyak penyangrai kopi komersial terbesar di dunia memakai biji Robusta dalam jumlah banyak dan mengakibatkan kopi robusta terbaik di Indonesia.

Sekitar 70% dari semua kopi yang ditanam yakni Arabika, sedangkan tanaman kopi Robusta hanya terdiri dari sekitar 25% kopi komersial dunia. Walaupun begitu Indonesia banyak perkebunan kopi robusta dan mempunyai cantik menyerupai kopi robusta lampung, kopi robusta andungsari, kopi robusta ijen, kopi robusta bandung, kopi robusta dampit, kopi robusta aceh, kopi robusta malang, kopi robusta bondowoso, kopi robusta medan, dan kopi robusta sidikalang.

Tanaman kopi Robusta
Tanaman Robusta lebih gampang tumbuh (misalnya, lebih "kuat") alasannya yakni mereka mentolerir kondisi tanah dan iklim yang kurang menguntungkan dan tumbuh di ketinggian yang lebih rendah.

Sebaliknya, spesies Arab lebih rentan terhadap penyakit kopi, lebih rentan terhadap hama, lebih peka terhadap penanganan dan suhu, dan mempunyai hasil panen lebih rendah per tanaman - sehingga kopi Robusta lebih murah untuk tumbuh.

Tanaman kopi Robusta dapat mencapai ketinggian 30 kaki (10 meter), namun sistem akar mereka sangat dangkal. Robusta kopi Robusta cherry (buah-buahan) dapat memakan waktu sampai 11 bulan untuk matang, dan bungkus biji kopi berbentuk oval yang umumnya lebih kecil dari biji Arabica.

Robusta Grilling - Disukai untuk Espresso Coffee Mix
Sebelum benih Robusta disangrai, mereka memperabukan busuk biji atau gandum, mengeluarkan aroma garang dan kasar. Setelah disangrai, biji Robusta sering berbau terbakar (mis., Plastik Karet atau yang dibakar), dan mungkin sedikit berkayu. Kopi Robusta cenderung pahit dibanding Arabica. Robusta juga mempunyai kadar keasaman kurang menyenangkan.



Meskipun kopi Robusta tidak mempunyai kehadiran signifikan di pasar kopi gourmet, mereka sering dipakai sebagai basis espresso untuk meningkatkan badan espresso.

Area Budidaya Kopi Robusta
Tanaman robusta tumbuh terutama di Afrika Tengah, Afrika Timur, Afrika Barat, Asia Tenggara, India, dan Indonesia.

Permintaan kopi robusta
Antara awal 2009 dan Mei 2011 harga biji kopi arabika naik lebih dari dua kali lipat, mencapai puncak sekitar 300 sen per pon. Karena harga arabika naik, produsen masakan menyerupai Nestle beralih dari biji kopi arabika ke biji kopi robusta kualitas rendah yang lebih murah. Menurut Macquarie, konsumsi arabika turun 6,2% pada tahun yang berakhir September 2012 sementara konsumsi robusta naik 11%.

Sejak pertengahan 2011, bagaimanapun harga biji kopi arabika telah mencapai separuh harga sementara harga biji robusta turun 15%. Premi untuk arabika vs robusta bangkit lebih dari 50 sen per lb pada final Januari (harga ex-dock New York). Pergerakan terbaru dalam harga berjangka kopi mengatakan premi mungkin telah menyempit lebih lanjut menjadi sekitar 45 sen per lb. Premium ketika ini yakni terendah semenjak Maret 2009. Namun ini masih tinggi berdasarkan standar historis dengan premium dari 2000 sampai 2009 rata-rata kurang dari 40 sen per lb.

Kecuali premium tetap rendah, tidak terang apakah produsen masakan akan kembali ke arabika dulu. Faktor lain dalam penentuan waktu beralih ke arabika yakni taktik lindung nilai yang diterapkan perusahaan makanan. Meskipun Starbucks tidak memakai biji robusta dalam kopi mereka memadukan taktik lindung nilai mereka berarti bahwa mereka melindungi paparan kopi mereka selama 12 bulan.

Dampak pada harga eceran harga biji kopi arabika yang lebih rendah mulai menjadi nyata, tetapi jangan berharap harga cappuccino Anda akan berkurang dalam waktu dekat. Hari ini (19 Februari) JM Tucker mengumumkan bahwa harga daftar untuk sebagian besar produk kopi kemasan yang dijual di AS (termasuk merek Dunkin ’Donuts) akan turun 6% sebagai respons atas jatuhnya harga biji kopi arabika. Dalam perkara Starbucks dan peritel kopi lainnya, kopi hanya menyumbang 15% -20% dari biayanya, bahkan penurunan besar dalam harga arabika hanya berdampak kecil pada biaya cappuccino.

Meskipun ketika ini dihindari oleh orang-orang menyerupai Starbucks dan pengecer kopi lainnya, tren ke arah peningkatan konsumsi robusta kemungkinan akan terus berapapun ukuran premi alasannya yakni konsumen yang kesulitan menekan seruan materi masakan yang lebih murah dari produsen makanan.

Organisasi Kopi Internasional memperkirakan bahwa konsumsi robusta akan tumbuh 6% per tahun sampai 2015. Sebaliknya konsumsi biji kopi arabika diperkirakan akan naik 1% per tahun. Menurut Citigroup, dunia yang mendambakan robusta “adalah bab dari tren yang jauh lebih besar yang kita lihat mempengaruhi kopi dalam 10 sampai 15 tahun mendatang”.

Harga kopi Robusta hari ini masih stabil di hitung harga per kilo, namun ada harga kopi robusta yang di jual cukup mahal alasannya yakni proses biji kopi yang sangat panjang semoga menghasilkan yang lebih lezat tak kalah dengan kopi arabika.

0 Response to "Kopi Robusta"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel