Cuppers Versus Barista, Mana Yang Anda Kagumi?

Barista vs Cuppers - Konferensi World Barista Championship dan Specialty Coffee (SCAA) tahun ini di Atlanta America sangat luar biasa. Saya telah menghadiri sebagian besar konferensi SCAA semenjak New Orleans pada pertengahan tahun 1990-an. Saya telah mengikuti semua final WBC dengan satu-satunya pengecualian Jepang dan kombinasi SCAA dan WBC selalu merupakan penyelarasan planet-planet yang menyegarkan.

Saya sangat menikmati Simposium gres yang diperkenalkan tahun ini. Itu sangat merangsang, terutama pembicaraan oleh Tony Marsh di Sumatra, penggilingan lembap dan bagaimana ada lebih banyak penelitian yang perlu dilakukan sehubungan dengan imbas yang mendefinisikan rasa kopi. Sebuah ironi di sini yaitu bahwa meskipun saya telah mendengar perihal Tony Marsh sesama warga Australia, saya harus melaksanakan perjalanan ke Atlanta Georgia untuk bertemu dengannya untuk pertama kalinya.

Saya pikir 2009 mungkin yaitu catatan untuk jumlah orang Australia yang menghadiri konferensi SCAA. Ini sebagian karena, tentu saja WBC selalu menarik kontingen pendukung dari masing-masing negara diwakili. Tetapi juga ada kerumunan barista baru, calon, dan tiba baru-baru ini, roaster dan importir hijau yang ingin berguru lebih banyak perihal kopi dan bekam.

Saya ingat selama bertahun-tahun ketika menghadiri konferensi SCAA, saya merasa menyerupai Burke tanpa Wills di pedalaman. Untuk non-Australia, Anda harus bertanya kepada teman Australia Anda perihal Burke dan Wills, tetapi kenyataannya yaitu saya sering sendirian! Ada sesekali rekan senegaranya yang hadir, dan kemudian semakin banyak, setiap kali WBC ikut campur dengan konferensi SCAA.

Seperti yang saya katakan, ada banyak orang Australia yang kini ingin berguru lebih banyak perihal bekam. Ada ironi konkret dalam hal ini. Ketika saya pertama kali menghadiri Piala Keunggulan Guatemala tahun 2002, saya menemukan secara naluriah bahwa saya menangkup sepenuhnya kebalikan dari beberapa cuppers yang sangat baik yang ada di sana menyerupai George Howell, Mane Alves, Steve Hurst dan Danny ONeill untuk menyebutkan nama tetapi beberapa.

Karena saya begitu terprogram untuk mencari kopi espresso dengan badan besar, banyak rasa anggun dan keasaman rendah, saya akan menilai kopi benar-benar berlawanan dengan semua cuppers lainnya. Keasaman dalam kopi ditekan oleh ekstraksi espresso sehingga Anda tidak perlu terlalu banyak untuk memulainya. Dengan kopi tetes Anda benar-benar sanggup mempunyai keasaman sebanyak yang Anda suka, dan untuk banyak cuppers, semakin banyak keasaman semakin baik.

Setelah saya melaksanakan ini untuk sementara waktu, seseorang menyampaikan saya sedang mengevaluasi kopi persis menyerupai cupper Lavazza dari Italia yang telah ada di sana tahun sebelumnya. Dia juga sedang mengevaluasi kopi seakan-akan untuk espresso. Dia tidak pernah kembali, tapi saya melakukannya. Ada terlalu banyak kopi andal yang digali melalui aktivitas Piala Keunggulan bagi saya untuk berhenti memperhatikan.




Saya kemudian membeli kopi Guatemala pemenang kemenangan tahun itu sebab itu sangat luar biasa. Itu sangat berpengaruh sehingga saya hasilnya menggunakannya rahasia dalam memenangkan kejuaraan Dunia Pemenang Paul Bassett. Saya pikir ini mungkin yaitu pertama kalinya kopi Cup of Excellence dipakai dalam kompetisi IBC, sedangkan kini ini yaitu kawasan yang cukup umum.

Salah satu inisiatif gres yang andal yang diperkenalkan WBC tahun ini yaitu bank mesin espresso Nuova Simonelli untuk melayani kopi terus-menerus sepanjang kompetisi. Namun, barisan mesin ini membeberkan perbedaan besar di dunia kopi. Kesenjangan yang sama yang saya alami di Guatemala. Perpecahan antara cuppers dan barista. Ini yaitu benturan budaya. Ini sanggup menjadi bentrokan yang sehat tetapi juga sanggup menyakitkan dan penuh konflik dan sudah niscaya nyata.

Saya menyaksikan seorang barista kecil dari Australia, Anya yang sangat bersemangat perihal kopi dan WBC dan yang benar-benar menantikan pengalaman di belakang mesin-mesin ini dan memakai semua keterampilan barista untuk memamerkan kopi yang enak. Dan ia yaitu barista yang sangat baik. Dia bahwasanya instruktur barista yang sangat baik. Dia tahu barang-barangnya sebab ia merasakan espresso sepanjang waktu.

Di belakangnya, melayang di atasnya yaitu beberapa setengah yang kuasa dari dunia kopi yang akan kita sebut Priam dan Hecuba, dari mitologi Yunani kuno, Illiad. Salah satunya yaitu cupper legendaris dan lainnya yaitu pemilik bisnis kopi yang sangat sukses. Dan saya sangat menghormati keduanya sebagai profesional kopi dan sebagai cuppers.

Tapi mereka mengganggu cara Anya menyiapkan penggilingannya dan mendiktekan kepadanya bagaimana ia harus mengekstrak kopi. Pertama-tama ia tidak diizinkan untuk mengatur penggiling dan kemudian ia diperintahkan untuk memakai 7 gram per cangkir dan volume tertentu. untuk pengambilan gambar. Anya kecewa sebab ia tahu kopi sanggup terasa jauh lebih baik kalau ia hanya dibiarkan untuk men-tweak penggiling dan takarannya sendiri.

Moderator barista terlibat sebagai satu demi satu, penculik setengah yang kuasa menjadi semakin melengking dan berperang bersikeras bahwa cara mereka yaitu satu-satunya cara untuk mengekstrak kopi.

Moderator, barista fana yang berani bahwa dia, berani untuk tidak sepakat dengan dewa-dewa cuppers yang kemudian menjadi lebih murka bahwa seorang barista muda akan berani mempertanyakan otoritas mereka dan dapat dipercaya kopi. Ini bahwasanya bukan kasusnya. Moderator barista hanya sepakat dengan barista Anya yang lucu perihal cara terbaik untuk memamerkan kopi espresso ini.

Konflik ini menjadi sangat panas sampai-sampai para barista menjadi sangat kesal dan para cuppers setengah yang kuasa menjadi sangat kesal. Ini yaitu konflik nyata. Ini yaitu benturan budaya dalam dunia kopi spesial. Lagi pula apa itu specialtycoffee? Di masa kemudian telah didefinisikan oleh kopi tetes. Di situlah kopi Istimewa dimulai. Tapi itu berubah dan cepat. Kopi berbasis espresso yaitu mengambil alih Amerika sebab seluruh dunia dan semakin banyak cuppers khusus sekolah bau tanah harus tiba untuk mengatasi dengan espresso.

Saya ingat beberapa waktu yang kemudian ada benang hati yang damai perihal benturan budaya yang dirasakan ini di coffeed.com tetapi saya telah melihatnya tumbuh di Amerika untuk beberapa waktu. Di Australia, ironisnya konflik ini sangat dihindari sebab kita tidak pernah mempunyai budaya cupping berpengaruh yang sama yang telah dikembangkan Amerika. Ini sebagian besar sebab kopi berbasis espresso benar-benar menggantikan kopi tetes beberapa waktu yang lalu, (ketika saya masih kecil)!

Seseorang bertanya pada saya di konferensi bagaimana saya merasakan adonan espresso saya, apakah saya menangkupnya pada awalnya dan kemudian mencicipinya sebagai espresso. Saya menjawab, kecuali saya pergi ke peternakan dan harus melaksanakan banyak pra-penyaringan, saya hanya membuatkan dan mengevaluasi kopi espresso sebagai espresso di pabrik saya. Hal ini lebih sulit dilakukan sebab membutuhkan lebih banyak upaya untuk menarik tembakan yang baik untuk setiap kopi.

Tetapi tidak masuk logika untuk mengevaluasi semua komponen adonan espresso dengan menangkupkan dan kemudian hanya mencicipinya menyerupai espresso sehabis Anda menggabungkan adonan akhir. Jika adonan terakhir tidak berhasil, Anda harus bekerja mundur dan merasakan setiap komponen secara terpisah, untuk memilah-milah kopi terbaik untuk dimasukkan ke dalamnya.

Makara mengapa tidak dipotong untuk mengejar dan merasakan setiap kopi sebagai espresso di kawasan pertama. Tidak ada titik konkret dalam bekam di pabrik saya untuk adonan produksi ketika saya melaksanakan 100% kopi espresso setiap hari. Makara kami rasa menyerupai espresso untuk produksi dan cangkir untuk bersenang-senang.

Para barista yang baik merasakan kopi espresso mereka setiap hari ketika mereka memutar dalam adonan mereka. Sebagai hasilnya mereka hasilnya merasakan kopi espresso lebih dari kebanyakan cuppers. Di sinilah letak masalahnya. Banyak barista muda 'pemula' yang bahwasanya tidak tahu bahwasanya mempunyai lebih banyak pengalaman merasakan kopi espresso daripada yang banyak dilakukan oleh para cuppers.

Ini terlepas dari kenyataan bahwa barista yang berpengalaman mungkin menarik bidikan yang lebih baik daripada kebanyakan cuppers juga. Tetapi banyak cupper profesional seringkali tidak punya waktu untuk merasakan semua kopi yang harus mereka penilaian sebagai espresso.

Karena kopi Istimewa semakin ditentukan oleh espresso, perselisihan ini sanggup berevolusi menjadi adonan yang menyenangkan. Banyak barista yang ingin menjadi profesional di bidang kopi menyelam ke dalam cupping dan akan bermetamorfosis profesional sejati selama mereka tetap terbuka untuk kawasan yang berbeda yang diharapkan untuk bekam.

Saya mendengar komentar menggelikan baru-baru ini dari seorang barista bahwa Australia tidak mempunyai kopi yang yummy menyerupai negara-negara bekam terkemuka lainnya. Sebagai hasilnya, para cuppers demi yang kuasa internasional dikirim untuk menciptakan pernyataan mereka dari tinggi perihal kopi apa yang harus digunakan.

Anehnya salah satu kopi yang mereka tawarkan sudah ditawarkan dengan setengah harga dari broker hijau lokal, HA Bennett (yang kebetulan mempunyai mesin espresso di ruang bekam mereka yang mereka gunakan secara teratur)!

Dengan cara yang sama ketika saya mendirikan pabrik kopi Paralel ke-49 beberapa tahun yang kemudian di Vancouver, kami hasilnya mengirimkan banyak kopi hijau yang tidak ditawarkan oleh para cuppers tradisional di Amerika Utara pada waktu itu dan bahwa saya hanya sanggup membelinya. usng HA Bennetts. Saya harus melaksanakan hal yang sama untuk Paul Bassett di Jepang.

Ini yaitu pola klasik dari barista yang menjadi mangsa propaganda bekam: "sebagai barista Anda tidak minum sebanyak yang saya lakukan sebelum saya sebagai cupper harus tahu lebih banyak perihal espresso daripada Anda"! Saya pikir ini tidak perlu terjadi sama sekali.

Ironisnya pahit bagi Priam di Priam di Atlanta, yaitu ketika ia pergi ke sebuah bilik di mana seorang barista yang pernah bekerja dengannya sebelumnya, (mantan juara AS) mulai menciptakan espresso hampir persis menyerupai yang Anya inginkan: yaitu dengan takaran lebih tinggi dan menggiling dan memadatkan yang berbeda, hanya saja ia tidak sadar bahwa ia membuatnya menyerupai ini. Priam menyampaikan dari atas bahwa barista-nya telah melakukannya dengan benar tanpa menyadari bahwa ia sendiri telah salah melakukannya.

source : coffee review

0 Response to "Cuppers Versus Barista, Mana Yang Anda Kagumi?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel