Popularitas Kopi Hijau Berdasarkan Penelitian Ilmiah
| | DETIKFOOD | 18NOV16 |
Biji kopi intinya mengandung asam klorogenik (chlorogenic acid) yang dipercaya kaya akan antioksidan yang sanggup menurunkan tekanan darah dan berat badan. Green coffee (kopi hijau) yaitu biji kopi yang belum dipanggang atau disangai sehingga warnanya masih hijau.
Ketika biji kopi disangrai, kandungan asam klorogenik yang terkandung dalam biji kopi akan berkurang. Sehingga kopi hitam yang sudah melalui proses pemanasan, kandungan asam klorogeniknya lebih sedikit.
Jansen Ongko, MSc, RD selaku jago gizi memperlihatkan beberapa penelitian. Salah satu penelitian memperlihatkan bahwa asam klorogenik dalam kopi berperan memperlambat peresapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik ini juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatan insulin (hormon yang mengatur peresapan gula ke dalam sel), sehingga orang yang mengonsumsi kopi lebih rendah berisiko terjangkit diabetes.
Sedangkan penelitian yang dipublikasi pada Journal of the American Medical Association tahun 2004 juga menyatakan bahwa mengonsumsi 1 gelas kopi setiap hari sanggup meningkatkan sensitivitas insulin.
Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa kandungan kafein, asam kafein, dan asam klorogenik pada kopi turut mencegah pembentukan racun HIAPP, serta melindungi sel pankreas pembentuk insulin. Hal ini lah yang mengakibatkan konsumsi kopi secara rutin sanggup membantu menurunkan risiko diabetes.
Dikutip dari WebMD, terdapat penelitian memakai green coffee, namun telah diekstrak dan dibuat menjadi suplemen. Penelitian ini memperlihatkan bahwa konsumsi komplemen green coffee sanggup membantu menurunkan berat badan.
Demikian pembahasan singkat : Popularitas Kopi Hijau Menurut Penelitian Ilmiah , agar sedikit memperlihatkan tambahan pertimbangan dalam memutuskan apakah perlu mengkonsumsi kopi hijau tanpa di gongseng/roasting ibarat pada umumnya, informasi aslinya sanggup di klik pada : http://food.detik.com/read/2016/11/18/130922/3348541/900/apa-benar-green-coffee-bisa-turunkan-berat-badan-secara-efektif.
Namun, alangkah lebih baiknya kita sikapi dengan bijak dan hati-hati sebelum mengkonsumsi secara rutin/permanen...Wallahu'alam bissawab...
Jansen Ongko, MSc, RD selaku jago gizi memperlihatkan beberapa penelitian. Salah satu penelitian memperlihatkan bahwa asam klorogenik dalam kopi berperan memperlambat peresapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik ini juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatan insulin (hormon yang mengatur peresapan gula ke dalam sel), sehingga orang yang mengonsumsi kopi lebih rendah berisiko terjangkit diabetes.
Sedangkan penelitian yang dipublikasi pada Journal of the American Medical Association tahun 2004 juga menyatakan bahwa mengonsumsi 1 gelas kopi setiap hari sanggup meningkatkan sensitivitas insulin.
Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa kandungan kafein, asam kafein, dan asam klorogenik pada kopi turut mencegah pembentukan racun HIAPP, serta melindungi sel pankreas pembentuk insulin. Hal ini lah yang mengakibatkan konsumsi kopi secara rutin sanggup membantu menurunkan risiko diabetes.
Dikutip dari WebMD, terdapat penelitian memakai green coffee, namun telah diekstrak dan dibuat menjadi suplemen. Penelitian ini memperlihatkan bahwa konsumsi komplemen green coffee sanggup membantu menurunkan berat badan.
Demikian pembahasan singkat : Popularitas Kopi Hijau Menurut Penelitian Ilmiah , agar sedikit memperlihatkan tambahan pertimbangan dalam memutuskan apakah perlu mengkonsumsi kopi hijau tanpa di gongseng/roasting ibarat pada umumnya, informasi aslinya sanggup di klik pada : http://food.detik.com/read/2016/11/18/130922/3348541/900/apa-benar-green-coffee-bisa-turunkan-berat-badan-secara-efektif.
Namun, alangkah lebih baiknya kita sikapi dengan bijak dan hati-hati sebelum mengkonsumsi secara rutin/permanen...Wallahu'alam bissawab...
0 Response to "Popularitas Kopi Hijau Berdasarkan Penelitian Ilmiah"
Post a Comment